Wednesday, December 28, 2022

brand new me

Sepertinya aku tetaplah aku yang overthinking.

overthinking akan banyak hal, termasuk urusan perasaan.

ada hal expected dan unexpected terjadi baru-baru ini.

Hal expectednya adalah bahwa aku benar soal feeling aku selama ini. Ada alasan kenapa aku ga mau approach dia duluan. Aku pernah bilang my biggest concern kenapa aku takut approach dia duluan karena aku ga tau apakah dia udah punya someone special atau belum. aku ngerasa kalo dia udah punya someone special, aku ga bisa approach dia karena ngebayangin posisi cewenya gimana kalo pacarnya dideketin. aku ga mau di posisi itu, oleh karena itu aku ga mau melakukannya. 

jadi kenapa aku ga pernah goyah sekalipun untuk ga approach dia duluan adalah karena hatiku merasa waktunya belum tepat. tiap mau melakukannya, aku keinget lagi my biggest concern apa. walaupun kelihatannya melalui social media dia ga punya, tapi hatiku tetep aja berat melakukannya. sebenernya perasaan aku itu 50:50. ngerasa sebenernya dia bisa aja punya, tapi bisa aja enggak. tapi hatiku terlalu berat untuk approach duluan karena alasan itu. aku sempet mikir, apa itu tandanya dia sebenernya punya? karena aku tau ini niat baik, aku mikir bisa aja Allah beneran mendukung niat baik aku dengan cara nguatin perasaan aku untuk ga approach dia duluan karena sebenernya itu pertanda dia emang lagi punya someone special disana. 

Hmm sebenernya aku bingung ini hal unexpected apa bukan ya. 

karena selanjutnya adalah, aku tau kenyataan kalau ternyata benar, dia selama ini menjalin hubungan dengan seseorang disana. Baru-baru ini, perasaanku sedikit goyah. aku bilang dengan yakin ke diriku sendiri bahwa aku harus approach dia duluan, sesegera mungkin, no matter apa nanti hasilnya. Aku udah bilang ke diriku, InsyaAllah aku akan coba approach dia setelah dia selesai satgas karena aku tau melakukan pendekatan di masa satgas ga akan berjalan lancar karena faktor kesibukan dia dan kondisi dia disana yang sulit untuk berkomunikasi. Aku ga tau darimana perasaan itu datang, sempet mikirin my biggest concern, tapi ga tau kenapa perasaannya beda dengan yang lalu. dan ternyata apa? benar saja, bahwa baru-baru ini dia memutuskan hubungannya dengan orang tersebut. dan ternyata juga apa? bahwa baru-baru ini pula aku memikirkan dengan yakin, punya perasaan yakin, punya tekat kuat untuk approach dia duluan tanpa ada bimbang soal concern sebelumnya. 

Sebenernya aku tetap overthinking, memikirkan dia sejak kapan punya hubungan dengan orang itu? karena yang aku tau dia bukan orang yang mau menjalin hubungan sepertinya. aku memikirkan orang seperti apa dia yang bisa mengambil hatimu? aku dengar dia sosok yang luar biasa, seorang yang punya influence. di sisi lain aku juga berpikir, sepertinya banyak di luar sana yang akan mencoba mendatangi dia lagi setelah aku buka kartunya. aku tau dia dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa. 

jujur, aku berpikir, selama ini aku terlalu banyak mengalah. aku selama ini kurang mengapresiasi diriku, aku kurang mencintai diriku. aku banyak insecure, aku banyak bandingin diriku sama orang lain dan ujung-ujungnya aku selalu mengalah untuk orang lain. 

aku sadar bahwa aku butuh tekad yang kuat. karena nyatanya, keyakinan dan tekad kuatku beri aku peluang besar untuk mendapatkan hal yang aku inginkan. belajar dari pengalaman.

aku bilang ke diriku, di tengah adanya rasa insecure, rasa tidak percaya diri, dan rasa tidak yakin akan diri sendiri. aku bilang, 

"Au, untuk sekali aja, kamu ga boleh ngalah. untuk sekali aja, aku harus egois. untuk sekali ini aja, aku harus yakin sama diriku sendiri. selama ini kamu udah terlalu banyak ngalah sama orang lain dan akhirnya ngebiarin semua yang ada di hatimu menjadi milik orang lain. untuk sekali ini aja, aku harus berjuang melakukan apa yang aku bisa sampai memang ga ada kesempatan lagi sehingga menandakan bahwa memang jawabannya adalah tidak."

kenapa aku bilang aku udah terlalu banyak mengalah dengan orang lain? karena begitulah adanya. sejak jatuh suka pertama kali aku alami, dari SD, SMP, SMA dan kuliah, jalan cerita tetap sama. suka, punya saingan, merasa belum cukup baik, bandingin diri sendiri sama orang lain, ngerasa orang lain lebih baik buat dia, ngerasa diri sendiri banyak kekurangan, ngerasa ga percaya diri buat orang yang aku suka, ngerasa ga ada hal dari diri aku yang baik untuk dia, dan ujung-ujungnya aku merasa kyak yaudah palingan dia bakalan sama orang lain juga karena orang itu lebih baik daripada aku. aku ngalah ujung-ujungnya tanpa berbuat apa-apa dan orang-orang yang aku suka selalu berakhir dengan orang lain. sekarang aku sadar, aku ngalah terlalu sering ke orang lain. sekarang saat aku pikir ada orang yang mungkin saja tepat untuk aku, aku ga akan ngalah untuk kali ini. aku merasa udah cukup ngalahnya. udah cukup kasi kebahagiaan untuk orang lain. sekarang, aku ngerasa ini baik lo untuk aku, kenapa aku ga coba untuk perjuangin. untuk kali ini aku harus dapetin dia tanpa mikirin orang lain sebagaimana orang lain ga pernah mikirin aku. kalaupun hasilnya tidak seperti yang aku inginkan, aku akan tetap coba sampai kesempatannya benar-benar ga ada lagi untuk aku. memang terdengar egois, tapi aku masi inget kalimat itu "kita harus egois untuk gapai cita-cita kita". aku jarang pake prinsip ini. tapi mungkin ini bakal jadi kali kedua aku menggunakannya. 

"Au, u deserve it too. kamu juga layak dapetin apa yang kamu mau, kamu juga layak dapet hal yang menurut kamu baik buat kamu. kamu tuh juga baik, kamu tuh juga A+, kamu tuh juga punya kelebihan, kamu tuh juga luar biasa. mungkin kamu ga punya hal baik yang dia punya, tapi percayalah hal baik yang kamu punya di diri kamu itu, itulah kelebihan kamu yang belum tentu ada di diri orang lain. mungkin aspeknya beda, tapi itulah keunikannya."

Pada akhirnya, aku merasa ini akan jadi perjuangan kedua ku setelah masuk kedokteran. Hal yang sama, tekad yang sama, dan prinsip perjuangan yang sama.  berharap, akan mendapat hasil yang sama. 

NICE TRY.

4/3/23 udh 2 tahun ya nahan diri buat ga hubungin dia duluan. akhirnya pada tanggal tersebut dengan pertimbangan panjang, akhirnya aku mutus...